Karakteristik muslim seperti apa yang membuat stigma toleransi "wah dia benar-benar muslim cerdas, tidak kolot" ? Ini sekaligus kritik & saran

Yang aku kritik dari kebanyakan orang beragama, adalah bagaimana mereka langsung menolak rasio ketika kontradiksi dengan imannya. Bagaimana mereka menolak fakta ketika tak sesuai imannya. Bahkan orang-orang yang menganggap rasio adalah pemberian setan.

Aku beritahu ke kalian, bahwa tindakan seperti itu sebetulnya adalah tindakan orang yang lemah iman tetapi tak mau mengakuinya. Orang yang beriman kuat biarpun depan rumahnya penuh pelacur dan di kompleks lokalisasi, dia tidak goyah kesetiannya dari istrinya. Sebagaimana orang yang kuat iman tidak goyah akidahnya biarpun dia mengucapkan salam kepada orang yang berbeda agama. Karena kalian tahu bahwa syahadat harus diucapkan dengan kesungguhan hati, tetapi menganggap bahwa salam kepada umat lain adalah suatu hal yang otomatis membuat kalian menjadi kafir meskipun kalian tidak mengimani hal yang sama dengan mereka. Ini adalah standar ganda, dan ada baiknya kalian pikir baik-baik, biarpun aku, seorang kafir bagimu yang mengatakannya padamu.

Seorang Muslim yang cerdas bahkan mau belajar dari seorang pastor, tanpa menggeser imannya. Muslim yang mau berdiskusi dengan orang yang berbeda mahzab pemikiran sambil sama-sama belajar ilmu baru. Sudut pandang baru. Seorang Muslim yang ketakwaannya dilakukan dengan menjadi pribadi yang menjadi semakin lebih baik, semakin luas wawasannya, bukan Muslim yang menolak mempelajari sesuatu yang berbeda dengan imannya.

Seorang Muslim yang mencari perspektif baru dari orang lain, Muslim yang mau mengakui bahwa pandangan dia bisa saja salah dan siap mengoreksinya asalkan hal tersebut adalah suatu kebenaran.

Ketika kalian diletakan dalam lingkungan yang berbeda dengan apa yang biasanya kalian terima, kalian akan paham bahwa belajar dari orang lain yang beda aliran itu sungguh berguna kalau kalian menginginkan namanya kecerdasan.